Kemajuan pesat dunia public relations (PR) di Indonesia dalam lima tahun belakangan membuat PR kini menjadi salah satu sektor industri yang sedang bersinar. Generasi milenial menjadi penanda lahirnya post-truth. Perlambang zaman now dengan dukungan teknologi informasi terkini. Di generasi ini, PR di tuntut memiliki kompetensi yaitu:
Ita Suryani Blog's
Senin, 22 Januari 2018
Rabu, 09 Agustus 2017
Memperkuat Posisi PR Di Indonesia
Tidak sedikit praktisi public relations (PR) yang masih berdebat dengan kalangan akademisi PR, begitupun sebaliknya. Persoalan skill dan kompetensi kehumasan yang dibutuhkan oleh praktisi kadang tidak sinkron dengan kurikulum akademis. Belum lagi teori PR dan komunikasi yang diajarkan di akademik kerap dianggap tidak merepresentasikan kondisi industri yang sangat cepat berubah.
Urgensi mengenai hubungan yang kuat dan mempertemukan akademis dengan praktisi perlu ditingkatkan. Sehingga tercipta ekosistem PR yang mutualisme antara praktisi dan PR. Bagaimanapun juga industri membutuhkan akademik untuk memberikan riset dan kritik untuk kemajuan bersama. Sebaliknya, akademik membutuhkan perkembangan industri terkini untuk dapat diadaptasi di dunia pendidikan PR.
Minggu, 05 Februari 2017
Strategi PR Hadapi HOAX
Hoax atau berita palsu belakangan ini menjadi concern bagi praktisi PR. Pasalnya berita palsu semacam ini mudah menyebar melalui kanal digital. Ancamannya bisa berimbas kepada reputasi perusahaan/lembaga. Pada dasarnya berita hoax berarti tidak benar, palsu, bohong. bisa saja sengaja dibuat berdasarkan pesanan untuk membentuk dan atau meyesatkan opini publik. Berita hoax dapat dibuat oleh siapa saja yang mempunyai niat dan kapasitas untuk membuat berita, bisa berbayar atau karena sekedar iseng.
Rabu, 19 Oktober 2016
Membentuk Identitas Kota Melalui City Branding
City branding
berkaitan dengan tata rencana kota yang dapat dijadikan sebuah strategi
dari suatu kota untuk membuat positioning yang kuat di dalam target promosi,
dalam hal ini promosi untuk sebuah kota. Untuk mendapatkan kepercayaan sebagai
kota yang terbaik dalam aspek tertentu bergantung pada bagaimana city branding telah dibuat dan
disampaikan sebagai kekuatan kompetisi dan relevansi dari kota tersebut
sehingga kota tersebut dapat dikenal secara luas baik regional ataupun global.
Social Media Dalam Dunia Pendidikan
Sebelum
perkembangan teknologi, praktik Publik Relations (PR) masih bersifat
konvensional. Mulai dari Government PR, Marketing PR, dan lainnya. Namun, pasca
teknologi digital marak ditandai dengan kehadiran social media—praktik PR mulai
mengalami pergeseran. Meskipun, tujuan PR tetap tidak ada yang berubah.
Selasa, 24 Mei 2016
Creative PR
Seorang PR harus memiliki link atau connection yang kuat,
seorang PR harus mampu menyelesaikan masalah atau krisis perusahaan, hal-hal
tersebut merupakan persepsi sosok PR di mata umum, tetapi ternyata PR tidak
hanya itu, Setelah memasuki dunia PR persepsi terhadap dunia PR akan berubah,
“PR tidak melulu mengenai networking yang kuat saja, tapi bagaimana PR dapat
berperan sebagai ujung tombak dari suatu perusahaan untuk menciptakan
pencitraan dan persepsi yang kuat dan positif ke masyarakat serta stakeholders
lainnya.
Seorang praktisi PR memiliki imajinasi (banyak ide dan
kreatif) dalam pengertian seorang PR harus memiliki wawasan yang luas,
permasalahan serumit apapun dapat mengetahui benang merah persoalannya.
Berpikir kreatif dituntut bagi seorang PR, artinya seringkali dalam mengambil
tindakan cukup diplomatis dalam penyampaian. Praktisi PR harus tetap mengasah
kemampuan, pengetahuan dan ketrampilan PR lainnya, karena tugas PR semakin hari
semakin berat, ditengah masyarakat yang semakin kritis, perkembangan teknologi
informasi semakin pesat, persaingan perusahaan semakin tajam dan perusahaan
selalu bersentuhan dengan media massa sebagai pembentuk opini public.
Senin, 07 Maret 2016
PUBLIC RELATIONS
Artikel
bertajuk The Cultural Tribes of Public Relations, Leichty (2003:278)
menjelaskan bahwa public relations (PR) tidak hanya
memberikan kontribusi untuk wacana budaya organisasi akan
tetapi juga merupakan bagian dari
sebuah
kontes budaya yang sedang berlangsung
di
masyarakat. Public relations adalah
bidang
multikultural yang memerlukan sebuah
kompetisi
yang sedang berlangsung dan kerjasama antar
jumlah orang berbeda budaya. Leichty (2003:278)
melalui artikel yang dipublikasikan di jurnal international
public relations, memperkaya teori budaya bahwa budaya
sebagai konstruksi sosial dari realitas
beroperasi
dalam batas ketentuan (Douglas,
1996).
Hanya ada lima faktor pendukung terjadi
persaingan
budaya; hanya fatalisme, egalitarianisme,
hirarki,
individualisme, dan individualisme
kompetitif
cukup koheren untuk mencapai kelangsungan hidup jangka panjang (Thompson
et al., 1990). Struktur topik adalah
tema
umum yang dapat digunakan untuk
mengembangkan
argumen persuasif dilakukan pada banyak topik.
Sebuah topik budaya adalah argumen sistematik
yang memperkuat pola hubungan sosial (Leichty & Warner,
2001).
Langganan:
Postingan (Atom)